Selamat Datang di Pertanian Modern !
home
Teknologi Produksi Arvi

pengantar

Ini adalah tanaman herba abadi yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Ini membutuhkan musim hangat untuk pertumbuhannya. Ini ditanam secara komersial karena konsumsi umbi manis dan bertepung. Arvi juga dikenal sebagai Taro dan akar Taro juga dikenal sebagai "eddo", “daseen” dan “kalo”. Tanaman terutama mencapai ketinggian 1-2m. Mereka memiliki daun warna hijau muda yang memanjang dan berbentuk hati.

Iklim

Suhu 18-35 °C Curah Hujan 120-150 mm Suhu Penaburan 18-22 °C Suhu Panen 25-35 °C

Tanah

Arvi ditanam di berbagai jenis tanah mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat. Tetapi hasil terbaik yang diberikan ketika ditanam di tanah berpasir atau tanah liat yang memiliki bahan organik tinggi. Hindari penanaman di tanah yang memiliki sistem drainase yang buruk. Tanah yang kurang subur dan lembab menghasilkan kualitas umbi yang rendah.

Varietas

Punjab Arvi-1, Sree Pallavi, Sree Kiran, Sree Rashmi

Persiapan Lahan

Untuk perkebunan Arvi, tanah harus dipersiapkan dengan baik. Untuk membawa tanah ke kemiringan halus, sebelum menabur tanah harus dibajak 2-3 kali diikuti dengan papan. Lahan harus bebas dari gulma.

Waktu Menabur

Untuk hasil yang optimal, umbi harus ditaburkan di tempat tidur pembibitan pada dua minggu pertama bulan Februari di bawah kondisi Punjab

Jarak

Gunakan jarak baris ke baris 60 x 15 cm atau 45 x 20 cm.

Menabur kedalaman

Gunakan kedalaman 6-7,5 cm untuk penanaman umbi.

Cara menabur

Cabai ditanam secara manual, jauh di dalam tanah. Metode dibbling digunakan untuk menabur umbi. Selain itu penaburannya juga dilakukan dengan mesin seperti kentang yang digunakan untuk menabur

Tingkat benih

Gunakan 300-400 kg umbi dalam per hektar lahan.

Perawatan benih

Untuk perawatan benih, celupkan umbi ke dalam larutan Bavistin 2% selama 30 menit. Ini melindungi umbi dari penyakit yang ditularkan melalui tanah.

Kebutuhan Pupuk (kg/hektar)

Oleskan FYM (Farm Yard Kotoran) yang busuk dengan baik @5-7ton/acre sebelum disemai. Bersamaan dengan FYM menerapkan dosis pupuk Urea @90kg/acre, SSP @125kg/acre dan MOP @35kg/acre.

Dosis penuh K2O dan P2O5 diterapkan pada saat tanam. Dosis nitrogen diterapkan dalam 2 bagian yaitu pertama pada saat menabur dan setengah sisanya harus diterapkan pada saat mencangkul dan menyiangi.

Pengendalian Gulma

Untuk membuat ladang bebas dari gulma, 1-2 cangkul dan pembumian harus dilakukan setelah setiap mencangkul.

Irigasi

Irigasi pra-syarat diperlukan untuk hasil panen yang baik. Di musim panas, pengairan diberikan dengan selang waktu 3-4 hari dan pada musim hujan, tidak diperlukan irigasi tetapi terkadang irigasi yang menyelamatkan nyawa diperlukan. Arvi membutuhkan irigasi konstan untuk perkecambahan secara teratur oleh karena itu irigasi segera diperlukan setelah disemai. Jaga agar lahan tetap basah sampai bibit berkecambah.


Penyakit dan Pengendaliannya

Penyakit hawar daun

Penyakit ini terutama terjadi pada musim hujan ketika suhu malam hari antara 20-22°C dan suhu siang hari antara 25-28°C. Gejalanya adalah terlihat lesi melingkar yang terendam air yang menjadi warna kuning atau ungu tua saat dikeringkan.

Perlakuan

Penggunaan Dithane M-45 @400-500 gm/hektar dalam 100-150 ltr air harus dioleskan dengan selang waktu 7-14 hari untuk mendapatkan penyembuhan berupa hawar daun.

Virus Mosaik Dasheen (DMV)

Ini adalah penyakit virus yang dilakukan oleh kutu daun. Gejalanya lebih terlihat pada bulan-bulan yang lebih dingin dan gejalanya adalah mosaik urat dan pola tersebar terlihat pada daun daun. Perawatan:Berbagai varietas tanaman arvi harus ditanam untuk menghindari Dasheen Mosaic Virus.

Virus Alomae/Bobone

Ini adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus bentuk basil. Gejalanya berupa mozaik berbulu berkerut dan mencolok pada daun muda.

Perlakuan

Rouging merupakan salah satu cara untuk mencegah virus ini atau perlu ditanam varietas yang tahan terhadap virus Alomae/Bobone.

Pythium rot atau busuk umbi

Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, tangkai daun memendek, helaian daun menggulung dan berkerut serta daun berwarna kekuningan dan berbintik-bintik.

Perlakuan

Penggunaan Captan 50WP @44-45 kg/hektar digunakan untuk mengobati penyakit busuk umbi.

Hama dan pengendaliannya

Serangan serangga-hama

Hama ini menyerang umbi benih yang akan mengakibatkan produksi benih menjadi buruk.

Perlakuan

Penggunaan Malathion 50EC @250 ml/hektar akan membantu mengendalikan hama serangga.

Panen

Pemanenan terutama dilakukan setelah 175-200 hari tanam yaitu ketika daun menjadi berwarna kuning. Untuk mendapatkan umbi lunak, pemanenan dini harus dilakukan. Kelembaban yang tepat di ladang diperlukan untuk memanen umbi dengan mudah. Pemanenan umbi dilakukan dengan bantuan sekop atau alat tangan lainnya. Setelah panen, umbi dibersihkan dan kemudian dilakukan grading.

Pasca Panen

Umbi sekunder disimpan di tempat yang sejuk dan kering untuk tujuan produksi benih. Dengan menyimpan di tempat yang sejuk dan kering akan membantu melindungi umbi dari pembusukan. Itu juga dapat disimpan di penyimpanan dingin atau di lubang.


Teknologi Pertanian
Pertanian Modern
Pertanian Modern