Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Keuntungan dan Kerugian Pengendalian Hama Terpadu

Pengendalian hama terpadu (PHT) adalah metode ramah lingkungan untuk meningkatkan produksi tanaman dan mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh hama. Hal ini dicapai melalui berbagai metode manajemen yang mengurangi penggunaan pestisida kimia. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menekankan pertumbuhan tanaman yang sehat dengan penggunaan pestisida yang minimal dan mendorong penggunaan metode pengendalian hama biologis [1].

IPM berfokus pada aplikasi jangka panjang dari metode biologis yang ramah lingkungan seperti predator alami, strain tanaman tahan, teknik pria mandul, dan seterusnya. Alasan utama FAO mulai menerapkan PHT di beberapa daerah sebagian besar karena dampak berbahaya dari bahan kimia tertentu yang terkandung dalam pestisida komersial.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan DDT di Afrika untuk mengendalikan malaria telah memberikan beberapa efek samping yang merugikan seperti kanker payudara, diabetes, aborsi spontan, penurunan kualitas sperma, dan gangguan perkembangan saraf anak [2]. Dengan demikian, IPM bertujuan untuk secara perlahan mengurangi penggunaan pestisida melalui metode pengendalian hayati.

Keuntungan dari Pengendalian Hama Terpadu

Selain menurunkan dampak zat kimia terhadap biota dalam ekosistem, ada beberapa manfaat lain dari IPM, seperti:

    • Perkembangan resistensi terhadap pestisida yang lebih lambat

Hama dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida dari waktu ke waktu. Ketika aplikasi bahan kimia digunakan berulang kali, hama dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida melalui seleksi alam, dimana hama yang bertahan dari aplikasi bahan kimia tersebut akan mewariskan gennya kepada keturunannya [3, 4].

Ini mengarah pada penciptaan “superpest”[sc:5]. PHT mengurangi risiko terjadinya hal ini karena metode yang diadopsi oleh PHT bersifat alami.

    • Menjaga keseimbangan ekosistem

Penggunaan pestisida dapat membasmi populasi hama. Namun, ada risiko bahwa organisme non-target juga terpengaruh, yang dapat menyebabkan hilangnya spesies. PHT dapat membasmi hama dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem [6].

    • Biaya yang lebih baik vs. margin nilai

Pengurangan penggunaan pestisida lebih hemat biaya dalam jangka panjang, karena PHT mengendalikan hama ketika ada lonjakan, sebagai lawan dari aplikasi pestisida secara teratur [7].

Kekurangan Pengendalian Hama Terpadu

Kekurangan IPM antara lain:

    • Lebih banyak keterlibatan dalam teknis metode

Petani individu dan semua yang terlibat dalam PHT harus dididik tentang pilihan mereka dalam berbagai metode yang tersedia, yang sering memakan waktu.

    • Memakan waktu dan tenaga

Penerapan PHT membutuhkan waktu dan harus diawasi secara ketat, karena praktik PHT memiliki banyak metode berbeda yang terintegrasi untuk memberikan metode pengendalian hama yang paling efektif. Hama yang berbeda memiliki metode pengendalian yang berbeda, dan perlu untuk memantau metode mana yang terbaik untuk hama tertentu.

Namun, Kelemahannya mudah diimbangi dengan pembentukan organisasi yang benar-benar memberikan pelatihan dan pendidikan kepada praktisi PHT.

Di Malaysia, Kementerian Pertanian sebenarnya memberikan dukungan dan pelatihan kepada petani yang menerapkan PHT untuk mengendalikan hama di kebun mereka. Seiring berkembangnya praktik penerapan proses IPM dapat menjadi lebih mudah dari waktu ke waktu.


Teknologi Pertanian
Pertanian Modern
Pertanian Modern