Selamat Datang di Pertanian Modern !
home
Campuran tanin dan asam lemak dalam pakan ayam pedaging dapat menjadi alternatif antibiotik

Menurut sebuah makalah penelitian baru-baru ini di jurnal Hewan , peneliti dari Italia menunjukkan bahwa pakan unggas yang mencakup campuran tanin kastanye dan monogliserida Sn1 (sejenis asam lemak rantai pendek-menengah) menghasilkan indikator kesejahteraan yang serupa, hasil bobot dan kualitas daging jika dibandingkan dengan pakan konvensional dengan antibiotik. Hal ini menunjukkan bahwa pencampuran tanin dan senyawa SMCFA dalam pakan dapat mencapai efek antimikroba tanpa menggunakan antibiotik.

Produsen unggas dan peneliti telah mencari alternatif antibiotik di industri. Meskipun penggunaan antibiotik dapat mengendalikan penyakit dan mencegah kematian pada burung, penggunaannya yang berkelanjutan berkontribusi terhadap resistensi bakteri dan meninggalkan residu lingkungan. Industri unggas berharap dapat mengganti obat ini dengan senyawa alami atau sintetis yang memberikan perlindungan yang sama dari penyakit.

Senyawa seperti tanin telah diusulkan sebagai alternatif antibiotik karena memiliki sifat antimikroba. Tambahan, tanin hidrolarut dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik karena bakteri seperti: Clostridium perfringens tidak dapat mengembangkan perlawanan terhadap mereka. Namun, penggunaannya dalam pakan ternak tidak disarankan karena berdampak negatif pada nutrisi. Senyawa ini dapat merusak vili usus pada monogastrik seperti unggas. Penggunaannya telah dikaitkan dengan asupan pakan yang lebih rendah dan kecernaan, dan menyebabkan kinerja hewan yang lebih buruk secara keseluruhan.

Sebaliknya, asam lemak rantai pendek mampu melindungi usus terhadap beberapa strain bakteri patogen. Mereka juga sangat efisien dalam memulihkan vili usus dan kesehatan keseluruhan dinding usus kecil. Namun, karena asam lemak rantai pendek cepat diserap di usus kecil, formulator pakan tidak dapat menggunakannya sebagai alternatif antibiotik.

Dalam studi saat ini, para peneliti berhipotesis bahwa campuran kedua bahan ini dapat menghasilkan manfaat antimikroba tanpa menghambat kinerja burung. Mereka menciptakan dua campuran pakan yang memiliki konsentrasi tanin kastanye dan asam lemak sintetis yang berbeda, Sn1. Pakan diberikan kepada ayam pedaging, yang kemudian ditantang oleh patogen C.perfringens, Salmonella typhimurium, E.coli dan Campylobacter jejuni .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran eksperimental mampu mencegah patogen berkembang biak sekaligus menjaga kualitas daging dan kesejahteraan ayam pedaging. Penelitian ini dapat mewakili alat lebih lanjut yang tersedia bagi pemelihara unggas yang ingin mengurangi penggunaan antibiotik. Para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menentukan apakah metode ini dapat digunakan pada hewan dalam kondisi stres.

Baca makalah penelitian lengkap di sini

Peternakan
Pertanian Modern
Pertanian Modern