Tidak ada bidang spesifik yang disebut "Bioteknologi Tanaman dan Semi Tanaman." Namun, istilah ini kemungkinan mengacu pada penerapan teknik bioteknologi untuk tanaman yang berkembang di lingkungan kering dan semi-kering.
Inilah gangguan dari apa yang bisa melibatkan ini:
Area fokus:
* Toleransi Kekeringan:
* tanaman yang dimodifikasi secara genetik (GM): Memodifikasi tanaman agar lebih tahan terhadap tekanan air. Ini dapat melibatkan memperkenalkan gen dari spesies yang toleran kekeringan atau memanipulasi gen yang ada untuk meningkatkan penyerapan air, retensi air, atau toleransi terhadap pengeringan.
* Pemuliaan tradisional: Pilihan dan tanaman silang dengan sifat toleransi kekeringan yang terjadi secara alami untuk meningkatkan karakteristik ini pada generasi berikutnya.
* Teknik Microbiome: Memahami dan memanipulasi mikroba menguntungkan yang terkait dengan tanaman di lingkungan kering. Mikroba ini dapat membantu tanaman mengakses nutrisi, air, dan meningkatkan toleransi stres.
* Toleransi Garam:
* Modifikasi Genetika: Memperkenalkan gen yang memungkinkan tanaman untuk mentolerir konsentrasi garam tinggi di tanah, penting di daerah kering yang rentan terhadap salinisasi.
* Peningkatan Penyerapan Nutrisi:
* Modifikasi Genetika: Rekayasa pabrik untuk menyerap dan memanfaatkan nutrisi terbatas dalam kondisi tanah kering.
* Peningkatan fotosintesis:
* Modifikasi Genetika: Meningkatkan efisiensi fotosintesis, memungkinkan tanaman menghasilkan lebih banyak biomassa dengan lebih sedikit air.
* Efisiensi penggunaan air:
* Modifikasi Genetika: Memodifikasi tanaman untuk menggunakan air lebih efisien, mengurangi kebutuhan air dan meningkatkan kelangsungan hidup dalam kondisi kering.
Manfaat:
* Peningkatan hasil panen: Mengaktifkan produksi pangan di lingkungan yang menantang, mengatasi masalah keamanan pangan.
* Pertanian Berkelanjutan: Mengurangi ketergantungan pada irigasi, melestarikan sumber daya air, dan meminimalkan dampak lingkungan.
* peningkatan keanekaragaman hayati: Mengembangkan tanaman tahan kekeringan untuk upaya restorasi dan konservasi di daerah kering.
* Pertumbuhan Ekonomi: Memungkinkan pengembangan industri pertanian baru di lahan yang sebelumnya tidak produktif.
Tantangan:
* Persepsi Publik: Kekhawatiran tentang keselamatan dan potensi dampak lingkungan dari tanaman GM.
* Rintangan peraturan: Menavigasi peraturan dan persetujuan untuk tanaman GM baru.
* Pendanaan Penelitian: Mengamankan dana untuk penelitian dan pengembangan dalam bioteknologi tanaman kering.
* Perubahan Iklim: Meningkatnya keparahan kekeringan dan dampak iklim lainnya memerlukan strategi penelitian dan adaptasi yang berkelanjutan.
Contoh:
* GM Toleran Toleran Kekeringan: Berbagai tanaman GM telah dikembangkan untuk toleransi kekeringan, seperti jagung toleran kekeringan, beras, dan gandum.
* Tanaman toleran garam: Penelitian sedang berlangsung untuk mengembangkan tanaman yang toleran garam, terutama untuk daerah kering yang rentan terhadap salinisasi.
* manipulasi mikrobiom: Para peneliti sedang mengeksplorasi bagaimana memanipulasi mikrobioma tanah dapat meningkatkan kesehatan tanaman dan toleransi kekeringan di lingkungan yang kering.
Secara keseluruhan, penerapan bioteknologi untuk tanaman di lingkungan kering dan semi-kering memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan produksi pangan, mempromosikan pertanian berkelanjutan, dan mengatasi tantangan lingkungan.