Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Bibit Jagung Dengan Hawar:Penyebab Penyakit Hawar Bibit Pada Jagung

Jagung di kebun rumah adalah tambahan yang menyenangkan, tidak hanya untuk panen tetapi juga untuk layar tinggi yang bisa Anda dapatkan dengan tanaman sereal ini. Sayangnya, ada sejumlah penyakit yang dapat menggagalkan usaha Anda, termasuk penyakit hawar bibit jagung.

Apa itu Penyakit Hawar Bibit pada Jagung?

Penyakit hawar bibit merupakan penyakit yang menyerang benih dan bibit jagung. Hawar dapat terjadi pada benih sebelum atau setelah berkecambah, dan jika mereka tumbuh, mereka akan menunjukkan tanda-tanda penyakit. Penyebab penyakit hawar bibit pada jagung adalah jamur tular tanah, termasuk Pythium, Fusarium, diplodia, Penisilium, dan Rhizoctonia.

Gejala Penyakit Hawar Bibit Jagung

Jika penyakit ini muncul lebih awal, Anda akan melihat tanda-tanda penyakit busuk pada bijinya, yang akan tampak busuk. Jaringan batang baru pada bibit mungkin tampak putih, Abu-abu, atau merah muda, atau bahkan coklat tua sampai hitam. Saat bibit tumbuh, daun akan layu, kuning, dan mati.

Pada akar, mencari tanda-tanda pembusukan, yang akan muncul sebagai pewarna coklat, penampilan basah kuyup, dan mungkin warna pink ke hijau atau biru. Gejala hawar di atas tanah mungkin mirip dengan yang disebabkan oleh kerusakan akar dan infeksi oleh cacing potong atau cacing akar. Penting untuk memperhatikan akar bibit dengan hati-hati untuk menentukan apakah penyebabnya adalah infeksi jamur atau cacing.

Kondisi yang mendukung infeksi jamur yang menyebabkan hawar bibit jagung termasuk tanah yang basah dan sejuk. Jagung yang ditanam lebih awal atau ditanam di area yang tidak mengalir dengan baik dan memiliki genangan air lebih mungkin terpengaruh.

Perawatan dan Penanganan Penyakit Hawar Bibit Jagung

Pencegahan penanaman bibit jagung dengan hawar adalah strategi pertama yang terbaik dalam pengelolaan penyakit ini. Pastikan Anda menanam jagung di tempat yang tanahnya akan mengalir dengan baik dan hindari menanam jagung terlalu dini di musim semi. Anda mungkin juga dapat menemukan varietas jagung yang tahan untuk ditanam, meskipun ini umumnya melawan satu atau dua patogen, tapi tidak semua.

Anda juga dapat merawat benih dengan fungisida sebelum menanam. Celemek, atau mefenoksam, paling sering digunakan untuk mencegah infeksi hawar bibit. Ini hanya efektif melawan infeksi Pythium. Rotasi tanaman dapat membantu mengelola penyakit ini juga, karena jamur cenderung bertahan di tanah.

Dengan semua praktik baik ini, Anda dapat meminimalkan, jika tidak sepenuhnya menghindari, infeksi dan kerusakan yang disebabkan oleh hawar bibit jagung.


Penanaman
Pertanian Modern
Pertanian Modern