Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Keuntungan Dan Kerugian Budidaya Bekicot

Lingkungan

Siput ramah lingkungan, karena, tidak seperti unggas atau babi, baik siput maupun kotorannya tidak berbau menyengat. Bekicot juga bisa dipelihara di halaman belakang. Juga, kotoran bekicot meningkatkan kandungan organik tanah.

Saya nput

Modal, teknis, Tenaga kerja dan input keuangan dalam budidaya bekicot sederhana relatif rendah dibandingkan dengan jenis peternakan lainnya (unggas, babi, kambing, domba, ternak).

daging siput

Daging bekicot merupakan sumber protein yang baik. Kaya akan zat besi dan kalsium, tetapi rendah lemak dan kolesterol dibandingkan dengan sumber protein lain seperti unggas dan babi.

Kekurangan beternak bekicot

Iklim

Tanpa alat pengendali iklim buatan yang mahal, budidaya siput terbatas pada zona hutan tropis lembab, yang menawarkan suhu konstan, kelembaban relatif tinggi, sebaiknya tidak ada musim kemarau, dan ritme siang/malam yang cukup konstan sepanjang tahun.

Batas budaya

Daging bekicot dianggap sebagai makanan lezat oleh sebagian orang, sedangkan yang lain bahkan tidak akan menyentuhnya karena alasan agama atau budaya.

Pertumbuhan

Siput adalah hewan yang pertumbuhannya relatif lambat. Selain itu, daging yang dapat dikonsumsi hanya mencapai 40% (maksimum!) dari total berat hidup siput. Akibatnya budidaya bekicot bukanlah cara untuk menghasilkan uang dengan cepat!

Siput sebagai hama

Siput yang melarikan diri dari peternakan, atau dibuang oleh petani, dapat dengan cepat berkembang menjadi hama yang serius di bidang pertanian.

Untuk alasan ini harus ditekankan bahwa budidaya bekicot harus dilihat sebagai satu-satunya komponen dalam usaha budidaya yang terdiversifikasi. Tetapi ada banyak contoh kasus di mana siput tanah raksasa Afrika (GALS) diperkenalkan ke bagian lain dunia untuk bertani, tetapi akhirnya dibuang (atau dibiarkan melarikan diri) ke alam liar karena tidak ada pasar. Setelah siput diperkenalkan, dibuang atau dibiarkan melarikan diri, mereka berkembang menjadi hama pertanian. Tanpa unsur alam, mereka akhirnya menghancurkan berbagai tanaman pertanian dan menyebabkan kerusakan ekonomi yang cukup besar.

Achatina fulica (gadis kota dalam bahasa lokal) memiliki reputasi yang sangat buruk dalam hal ini. Siput afrika raksasa/keong hutan dianggap sebagai kelezatan oleh orang-orang yang terbiasa memakannya, sedangkan orang lain, bahkan di negara yang sama, bahkan tidak akan menyentuh, apalagi memakannya. Untuk alasan itu, jangan mulai beternak siput kecuali Anda benar-benar yakin seseorang akan membeli atau memakannya.


Teknologi Pertanian
Pertanian Modern
Pertanian Modern