Penyakit hawar daun bawang bombay, sering disebut sebagai “ledakan, ” adalah penyakit jamur umum yang menyerang bawang yang tumbuh di seluruh dunia. Penyakit ini menyebar dengan cepat, secara signifikan mempengaruhi kualitas dan hasil ketika waktu panen bergulir. Di bawah, kami telah memberikan informasi bermanfaat tentang pencegahan penyakit hawar daun bawang botrytis dan pengendaliannya.
Gejala Hawar Daun Botrytis pada Bawang Merah
Bawang dengan hawar daun botrytis menunjukkan lesi keputihan pada daun, biasanya dikelilingi oleh lingkaran perak atau putih kehijauan. Bagian tengah lesi dapat berubah menjadi kuning dan cekung, penampilan basah kuyup. Hawar daun Botrytis pada bawang merah paling sering terjadi pada daun yang lebih tua.
Penyebab Penyakit Hawar Daun Botrytis Bawang
Hawar daun Botrytis pada bawang merah kemungkinan besar berkembang sebagai akibat dari curah hujan yang tinggi, jangka waktu yang relatif dingin, cuaca lembab, atau overwatering. Semakin lama daun tetap basah, semakin parah wabahnya. Ketika dedaunan tetap basah setidaknya selama 24 jam, risiko terkena penyakit hawar daun botrytis tinggi. Meskipun kemungkinannya kecil, penyakit ini dapat terjadi ketika daun basah hanya selama tujuh jam.
Suhu juga menjadi faktor. Bawang paling rentan ketika suhu antara 59 dan 78 F. (15-25 C). Penyakit ini membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang ketika suhu lebih dingin atau lebih hangat.
Pengendalian Penyakit Daun Bawang
Sayangnya, tidak ada bawang merah yang ada di pasaran yang tahan terhadap penyakit hawar daun botrytis. Namun, ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah atau memperlambat penyebaran penyakit.
Tanam bawang di tanah yang dikeringkan dengan baik. Tanah yang basah memicu penyakit jamur dan pembusukan. Jika memungkinkan, menghindari irigasi overhead dan air di dasar tanaman. Siram di pagi hari agar dedaunan memiliki waktu untuk mengering sebelum suhu turun di malam hari, apalagi kalo pake sprinkler. Batasi irigasi di akhir musim saat daun bawang mengering. Jangan memupuk di akhir musim juga.
Fungisida dapat memperlambat penyebaran hawar daun bawang botrytis jika diterapkan pada tanda pertama penyakit, atau ketika kondisi cuaca menunjukkan penyakit sudah dekat. Ulangi setiap tujuh hingga 10 hari.
Jaga agar gulma tetap terkendali, terutama bawang liar dan allium lainnya. Rake area dan hancurkan sisa-sisa tanaman setelah panen. Lakukan rotasi tanaman minimal tiga tahun, tanpa bawang, Bawang putih, atau allium lain yang ditanam di tanah itu selama tahun-tahun "tidak aktif".