Millet adalah biji-bijian yang relatif toleran kekeringan dan dapat tumbuh dalam berbagai jenis tanah, tetapi berkembang pesat di
tanah bertekstur ringan hingga menengah .
Berikut adalah rincian kondisi tanah yang ideal:
* Tekstur: Millet lebih suka tanah loamy , yang menawarkan keseimbangan pasir, lumpur, dan tanah liat. Ini memungkinkan drainase dan aerasi yang baik, tetapi juga mempertahankan kelembaban yang cukup untuk ditumbuhkan tanaman.
* ph: Millet lebih suka pH sedikit asam ke netral, mulai dari 6.0 hingga 7.0 .
* Drainase: Millet sensitif terhadap genangan air , sehingga drainase yang baik sangat penting. Hindari tanah liat yang berat yang cenderung menahan air.
* kesuburan: Sementara millet relatif pemeliharaan rendah, itu mendapat manfaat dari kesuburan sedang . Ini lebih suka tanah dengan cukup bahan organik dan tingkat nitrogen, fosfor, dan kalium yang baik .
Berikut adalah beberapa jenis tanah spesifik yang cocok untuk millet:
* lempung berpasir: Menawarkan drainase dan aerasi yang baik, tetapi bisa rendah nutrisi.
* lempung lumpur: Memberikan keseimbangan drainase, aerasi, dan retensi nutrisi yang baik.
* lempung tanah liat: Dapat cocok jika dikeringkan dengan baik, tetapi mungkin memerlukan lebih sering irigasi.
Catatan penting: Sementara millet dapat mentolerir berbagai kondisi tanah, pertumbuhan optimal terjadi di tanah yang memenuhi kriteria di atas. Jika tanah Anda sangat buruk atau dipadatkan, pertimbangkan untuk mengamendir dengan kompos atau bahan organik lainnya sebelum menanam millet.