Tidak ada satu istilah tunggal yang diterima secara universal untuk tanah yang tidak cocok untuk pertanian atau budidaya. Namun, berikut adalah beberapa istilah umum dan implikasi spesifiknya:
* gurun: Istilah ini sering digunakan untuk tanah yang tandus atau tidak produktif, biasanya karena faktor -faktor seperti kualitas tanah yang buruk, kurangnya air, atau kondisi iklim ekstrem. Namun, ini bisa menjadi istilah subyektif dan mungkin tidak selalu akurat.
* Tanah Tandus: Istilah ini mengacu pada tanah yang tanpa vegetasi atau tidak mampu mendukung kehidupan. Ini dapat disebabkan oleh faktor -faktor seperti penggurunan, erosi, atau polusi.
* Tanah yang Tidak Dibudidayakan: Istilah ini secara khusus mengacu pada tanah yang tidak cocok untuk pertanian atau budidaya karena faktor -faktor seperti medan berbatu, lereng curam, atau kualitas tanah yang buruk.
* Tanah Marginal: Istilah ini mengacu pada tanah yang berkualitas rendah dan hanya dapat digunakan untuk tujuan pertanian terbatas, seringkali membutuhkan investasi yang signifikan dan teknik khusus.
* tanah yang dapat ditanami: Istilah ini mengacu pada tanah yang cocok untuk budidaya, jadi tanah tidak cocok untuk pertanian akan dianggap *tidak dapat dipahami *.
Istilah terbaik untuk digunakan tergantung pada karakteristik spesifik tanah yang dimaksud.
Selain itu, istilah lain dapat digunakan tergantung pada konteks spesifik, seperti:
* Tanah Degradasi: Tanah yang telah rusak atau memburuk melalui aktivitas manusia.
* tanah saline: Tanah yang terlalu asin bagi sebagian besar tanaman untuk tumbuh.
* tanah kering: Tanah yang menerima sedikit curah hujan.
* tanah perkotaan: Tanah yang ditempati oleh kota -kota.
Pada akhirnya, istilah yang paling tepat akan tergantung pada karakteristik spesifik dan konteks tanah yang bersangkutan.