Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Lalu lintas roda mengurangi hasil alfalfa

Penulis adalah seorang insinyur pertanian ekstensi dan asisten profesor di Departemen Teknik Sistem Biologi di University of Wisconsin-Madison.

Pada akhir 2018, University of Wisconsin-Madison menerima hibah dari USDA-NIFA Alfalfa and Forages Research Program untuk menyelidiki efek lalu lintas roda pada pertumbuhan kembali, hasil, dan kualitas alfalfa. Tujuan lain dari penelitian yang didanai adalah untuk mencoba menggunakan teknik penginderaan jauh yang tersedia secara komersial untuk mengkarakterisasi jumlah kerusakan dalam sistem produksi karena lalu lintas saat panen dan model yang berpengaruh dalam hal kehilangan hasil dan variasi kualitas pada panen yang dipanen.

Musim lapang pertama untuk penelitian ini selesai pada tahun 2019. Tiga blok plot didirikan di Arlington Agricultural Research Station di Wisconsin. Blok-blok ini berisi perlakuan pengolahan tanah yang berbeda termasuk:1. Pengolahan tanah musim gugur dan musim semi sebelum penyemaian, 2. Pengolahan tanah musim semi hanya sebelum penyemaian, dan 3. Pembibitan tanpa pengolahan. Blok lain diidentifikasi yang sebelumnya didirikan alfalfa pada tahun kedua produksinya.

Dalam masing-masing blok ini, tujuh perlakuan berbeda diterapkan dan direplikasi tiga kali (Tabel 1). Perlakuan ini dirancang untuk mensimulasikan sistem panen silase dan jerami. Pemadatan diterapkan dengan petak seberat 17.400 pon pada waktu yang dijelaskan dalam Tabel 1. Panen di plot ini diselesaikan pada jadwal panen produksi 30 hari dengan panen pertama alfalfa yang baru diunggulkan menjadi 60 hari setelah penyemaian.

Pemanen petak berjalan di belakang, tipe flail digunakan, dan pemadatan yang diterapkan oleh mesin ini dan operator dianggap dapat diabaikan. Total empat kali panen dilakukan di petak alfalfa yang sudah ada dan tiga panen selesai di petak benih yang baru. Empat sampel acak dari setiap plot yang dipanen dikumpulkan untuk penentuan kadar air dan pengukuran kualitas hijauan.

Evaluasi dari tanah ke udara

Sementara perlakuan pemadatan dan pengukuran hasil adalah fokus dari artikel ini, data lain dikumpulkan yang akan memberikan wawasan tentang pengaruh lalu lintas roda pada tanaman dan tanah. Pengukuran penetrometer kerucut dikumpulkan sebelum dan sesudah panen dalam setiap plot. Lima bacaan diambil secara acak di dalam plot dalam upaya untuk memahami besarnya pemadatan yang disebabkan oleh perlakuan.

Gambar 1. Gambar indeks vegetatif perbedaan yang dinormalisasi dari plot pemadatan alfalfa benih baru yang dikumpulkan segera sebelum panen pertama (60 hari setelah penyemaian). Nilai merah pada gambar menunjukkan nilai indeks vegetatif yang lebih rendah sedangkan hijau menunjukkan nilai yang lebih tinggi.

Pengukuran penginderaan jauh dari plot juga dikumpulkan sebelum dan sesudah panen (masing-masing Gambar 1 dan 2). Upaya ini akan memberikan nilai indeks vegetatif untuk tanaman dan akan digunakan dalam studi on-farm untuk menilai pergerakan mesin di lapangan dan bagaimana pertumbuhan kembali dipengaruhi oleh pergerakan tersebut.


Gambar 2. Gambar indeks vegetatif perbedaan yang dinormalisasi dari plot pemadatan alfalfa benih yang baru dikumpulkan 10 hari setelah panen keempat pada bulan September 2019. Nilai merah pada gambar menunjukkan nilai indeks vegetatif yang lebih rendah sedangkan hijau menunjukkan nilai yang lebih tinggi.

Sementara data ini masih dianalisis, beberapa perbedaan antara gambar awal dan akhir terlihat jelas. Keseragaman dalam plot pada Gambar 1 jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh Gambar 2. Gang-gang juga mudah terlihat di antara tiga baris plot pada Gambar 2.

Tabel 2 menunjukkan kompilasi perbedaan hasil yang dihasilkan dari perlakuan pemadatan selama musim tanam 2019 di keempat panen. Nilai-nilai ini dinyatakan pada kadar air alfalfa saat panen dan belum dikoreksi ke kadar bahan kering. Perbedaan statistik (pengelompokan huruf, alfa =0,05) yang dinyatakan di sini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tim peneliti.

Ditemukan perbedaan hasil

Jumlah lalu lintas yang lebih tinggi pada alfalfa memang mengurangi hasil panen berikutnya. Waktu penerapan pemadatan juga berperan. Untuk Perlakuan 6, plot dipadatkan saat panen dan kemudian dipadatkan kembali 48 jam setelah panen (dua aplikasi) dan 72 jam setelah panen (dua aplikasi), dengan total lima lintasan. Menerapkan lalu lintas roda setelah lebih banyak pertumbuhan kembali terjadi menyebabkan pengurangan hasil tambahan dibandingkan dengan pemadatan yang diterapkan segera saat panen.

Data yang dikumpulkan selama musim tanam 2019, termasuk pengukuran penetrometer, data penginderaan jauh, dan data kualitas hijauan sedang dianalisis. Kami berharap untuk mengukur pengaruh lalu lintas roda pada pertumbuhan kembali alfalfa dan kualitas hijauan untuk mendorong gagasan tentang cara mengurangi lalu lintas roda dan/atau tekanan tanah yang diterapkan selama panen. Meminimalkan dampak ini akan membantu mengoptimalkan hasil dan kualitas dalam sistem produksi alfalfa kami.


Artikel ini muncul di Hay &Forage Grower . edisi Januari 2020 di halaman 24 dan 25.

Bukan pelanggan? Klik untuk mendapatkan majalah cetak.


Mesin pertanian
Pertanian Modern
Pertanian Modern