Pelacakan aktivitas dan penilaian gaya berjalan
Kiprah, atau kemampuan berjalan, sering dicatat untuk ayam pedaging sebagai indikator kesehatan kaki. Perekaman gaya berjalan sering dilakukan secara manual, yang dapat memakan waktu dan subjektif. Karena itu, ada minat dalam pengukuran otomatis sifat (alternatif) yang dapat digunakan sebagai proksi untuk kesehatan kaki. Salah satu sifat yang berpotensi memberikan indikasi gaya berjalan broiler adalah aktivitas lokomotor.
Sistem pelacakan aktivitas otomatis, yang diimplementasikan dalam proyek Breed4Food 'Pelacakan Individu', digunakan untuk merekam aktivitas individu 137 ayam pedaging dari sekitar 16 hingga 32 hari. Pada akhir periode pelacakan, kiprah masing-masing burung dinilai oleh seorang ahli. Gaya berjalan dinilai pada skala 0 (terbaik) hingga 5 (terburuk). Skor 0-2 dianggap “baik” dan skor 3-5 dianggap “suboptimal”.
Burung dengan gaya berjalan yang baik tampak lebih aktif
Aktivitas burung dengan gaya berjalan yang baik dibandingkan dengan burung dengan gaya berjalan yang kurang optimal. Burung dengan gaya berjalan yang baik menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi pada awal periode pelacakan, di akhir pelacakan dan saat rata-rata di seluruh periode pelacakan penuh. Dalam analisis selanjutnya, berat badan burung diperhitungkan, berdasarkan klasifikasi berat versus ringan pada usia sekitar dua minggu, serta hari pelacakan, percobaan dan persilangan burung. Di dalam burung-burung yang ringan, burung dengan gaya berjalan yang baik kembali lebih aktif daripada burung dengan gaya berjalan yang kurang optimal. Untuk burung kelas berat, tidak ada perbedaan aktivitas yang ditemukan.
Kesimpulan
Keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa burung dengan klasifikasi gaya berjalan yang berbeda menunjukkan perbedaan tingkat aktivitas rata-rata. Namun, ada beberapa tumpang tindih dalam tingkat aktivitas antara dua kelompok gaya berjalan, yang memperumit membedakan ayam pedaging dengan gaya berjalan yang berbeda menggunakan informasi pada tingkat aktivitas saja. Karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk, di masa depan, berpotensi dapat membedakan secara lengkap antara kiprah baik dan kiprah ayam pedaging suboptimal.
Ini adalah studi bersama WUR dan Universitas Utrecht, bekerja sama dengan Cobb Europe dan Breed4Food, dan baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Poultry Science.