Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Penelitian baru menunjukkan bahwa mineral nano dalam pakan unggas dapat meningkatkan pertumbuhan ayam pedaging

Sebuah tim di Nottingham Trent University menggunakan metode baru untuk memproduksi mineral nano yang dilapisi dengan asam amino untuk menyelidiki dampak pemberian nano zinc pada ayam broiler.

Mereka menemukan bahwa metode ini secara signifikan meningkatkan penambahan berat badan burung dan meningkatkan asupan pakan ayam pedaging dibandingkan dengan yang diberi bentuk seng anorganik. Kecernaan juga meningkat, bersama dengan beberapa dampak positif pada kekuatan tibia.

Untuk alasan kesejahteraan, peningkatan laju pertumbuhan ayam pedaging modern perlu pengelolaan yang cermat, untuk menghindari masalah tulang selama pemeliharaan seperti kepincangan dan pemusnahan terkait kepincangan, dan masalah selama pemrosesan – sehingga peningkatan kekuatan tulang bersamaan dengan peningkatan berat badan merupakan temuan penting.

Karena ukurannya yang kecil, memasok mineral dalam bentuk nano meningkatkan bioavailabilitas mereka, berarti mereka lebih efektif dikirim ke tubuh. Dan melapisinya dengan asam amino semakin mendukung penyerapannya.

Banyak pakan unggas yang bersumber dari tumbuhan dan hewan mengandung seng, tetapi mereka juga umumnya mengandung sejumlah besar fitat, yang mengikat kuat seng mencegah penyerapannya di saluran pencernaan.

Ini menurunkan bioavailabilitas seng dalam diet ini di bawah persyaratan untuk unggas yang tumbuh sehat. Kekurangan seng pada unggas telah terbukti menyebabkan pertumbuhan yang lambat, kaki yang memendek dan menebal dengan kaki yang membesar dan bulu yang kusut. Untuk meniadakan efek ini, diet unggas secara rutin dilengkapi dengan seng tambahan.

Pembelajaran, yang melibatkan Sekolah Hewan universitas, Ilmu Pedesaan dan Lingkungan dan Sekolah Sains dan Teknologi, diterbitkan dalam jurnal Hewan .

Emily Burton, Profesor Produksi Pangan Berkelanjutan di Nottingham Trent University, dikatakan:

“Zinc memiliki efek positif pada kesehatan dan pertumbuhan unggas sehingga sangat bagus untuk menemukan cara murah untuk membuat seng sangat mudah dicerna. Ini berarti kita sekarang dapat menggunakan sejumlah kecil seng dengan sangat efisien, sehingga risiko pencemaran lingkungan dengan seng yang tidak terpakai dalam kotoran unggas diturunkan.”

Gua Dr Gareth NTU, ilmuwan utama dalam penelitian ini, menambahkan:

“Nanoteknologi menjadi diadaptasi secara luas di berbagai bidang yang berbeda dari pencitraan medis hingga makanan nabati. Salah satu tujuan penelitian kami di NTU adalah pendekatan interdisipliner yang berfokus pada penanganan ketahanan pangan global, apakah itu meningkatkan produksi pangan atau meningkatkan nilai nasional tanaman pokok seperti kentang.

“Dalam studi ini kami mendemonstrasikan bagaimana peningkatan bioavailabilitas yang ditawarkan nanoteknologi dapat digunakan di sektor pakan ternak untuk meningkatkan kesejahteraan dan produksi hewan, sekaligus mengurangi potensi dampak lingkungan hilir dari limbah pertanian.”

Peternakan
Pertanian Modern
Pertanian Modern