Tidak ada istilah tunggal yang diakui secara universal untuk budak yang bekerja di pertanian. Ini karena istilah spesifik yang digunakan bervariasi tergantung pada:
* Lokasi: Budaya dan masyarakat yang berbeda memiliki nama yang berbeda untuk orang yang diperbudak.
* Periode Waktu: Terminologi yang digunakan untuk orang yang diperbudak telah berubah dari waktu ke waktu.
* Jenis pertanian tertentu: Jenis pekerjaan pertanian mungkin tercermin dalam istilah yang digunakan untuk orang yang diperbudak.
Berikut adalah beberapa contoh istilah yang digunakan untuk buruh tani yang diperbudak dalam konteks yang berbeda:
* Budak: Ini adalah istilah umum yang digunakan untuk orang -orang yang dipaksa bekerja tanpa bayaran. Ini berlaku untuk buruh tani, tetapi tidak spesifik untuk mereka.
* Tangan lapangan: Istilah ini digunakan untuk menggambarkan buruh yang bekerja di bidang, terutama mereka yang diperbudak.
* Budak Perkebunan: Istilah ini khusus untuk budak yang bekerja di perkebunan pertanian besar, khususnya di Amerika Selatan.
* Budak Bersantailah: Istilah ini mengacu pada budak yang dianggap properti, seperti barang lainnya, dan dapat dibeli dan dijual.
* Hamba: Istilah ini dapat digunakan dalam beberapa konteks historis untuk merujuk pada orang -orang yang diperbudak yang ditugaskan pekerjaan rumah tangga di pertanian.
Penting untuk menggunakan bahasa yang menghormati sejarah perbudakan dan mengakui kemanusiaan mereka yang diperbudak.