Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Perlombaan mencari alternatif antibiotik dalam pakan unggas

Namun, peningkatan "superbug" atau bakteri resisten antibiotik, terkait dengan penggunaan antibiotik dalam pakan ternak dalam beberapa tahun terakhir, telah mengakibatkan dorongan kembali, termasuk dari konsumen dan persaudaraan medis, dan mengakibatkan larangan penggunaan antibiotik dalam pakan di Eropa dan bagian lain dunia.

Di Australia, mandat untuk menghilangkan antibiotik dari pakan bersifat sukarela tetapi makanan cepat saji dan supermarket mengharuskan daging ayam mereka bebas dari antibiotik.

Sementara kabar baik bagi konsumen, berkurangnya penggunaan antibiotik dalam pakan ternak telah mengakibatkan lebih seringnya wabah penyakit enterik hewan, termasuk enteritis nekrotik, penyakit yang sangat menular dan seringkali fatal yang dapat memusnahkan peternakan unggas.

“Kami berpacu dengan waktu untuk menemukan alternatif antibiotik yang cocok untuk industri unggas, ” kata Profesor Robert Swick, Koordinator Industri untuk Poultry Hub di University of New England.

“Tidak hanya untuk memerangi wabah penyakit pada unggas, tetapi juga untuk mengelola biaya produksi ayam potong secara efektif.”

Prof. Swick menjelaskan bahwa ketika antibiotik dikeluarkan dari pakan, burung mungkin memerlukan tambahan 10 sampai 20 persen lebih banyak biji-bijian dan makanan protein untuk mencapai berat pasar yang sama seperti yang mereka lakukan dengan antibiotik.

Untuk menyelidiki masalah dalam lingkungan terkontrol, kelompok penelitian unggas di UNE telah mengembangkan model penyakit enteritis nekrotik yang mampu mempelajari apakah dan bagaimana alternatif antibiotik dapat mengurangi dampak penyakit pada kesehatan ayam dan produksi unggas.

“Model kami menginfeksi daging ayam dengan bakteri patogen yang disebut Clostridium perfringens untuk mempelajari bagaimana antibiotik bekerja dan untuk mencari alternatif. bakteri, diberikan pada usia dua minggu, cukup untuk mengurangi pertumbuhan, tetapi jangan sebaliknya membuat burung sangat sakit, ” kata peneliti utama Associate Professor Shubiao Wu.

Alternatif yang diperiksa sejauh ini termasuk asam lemak rantai pendek dan menengah, minyak esensial seperti minyak pohon teh, ekstrak ragi bir, ekstrak tumbuhan dan mengurangi protein dalam makanan. Beberapa alternatif potensial telah dinilai yang dapat meningkatkan kesehatan usus, mengontrol sistem kekebalan tubuh dan mikrobiota usus, dan mengatur ekspresi enzim dan pengangkut nutrisi.

“Meskipun kami telah menemukan indikasi bahwa perbaikan mendasar dalam kesehatan hewan dan penggunaan nutrisi dapat mengurangi dampak penyakit enterik seperti enteritis nekrotik pada pertumbuhan dan produksi ayam, pencarian jawaban pasti terus berlanjut, ” A/Prof. kata Wu.


Peternakan
Pertanian Modern
Pertanian Modern