Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Bagaimana Penyakit mempengaruhi produksi daging

Penyakit memiliki dampak negatif pada kesehatan hewan yang akibatnya memiliki efek buruk pada produksi daging. Sebagai akibat dari globalisasi dan perubahan iklim, dunia saat ini menghadapi peningkatan penyakit hewan yang muncul dan muncul kembali dan zoonosis (penyakit hewan yang menular ke manusia) yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada tahun 2019, 25% babi dunia hilang karena demam babi Afrika, krisis kesejahteraan hewan yang memengaruhi produksi daging di seluruh dunia. Memperbaiki tata kelola sistem kesehatan hewan baik di sektor publik maupun swasta adalah respons paling efektif terhadap situasi yang mengkhawatirkan ini dan semua upaya harus dilakukan untuk mengatasinya.

Ada beberapa penyakit yang diketahui baik oleh petani maupun konsumen yang berhubungan langsung dengan semua jenis daging sapi domestik, babi, domba, dan unggas.

Ini termasuk namun tidak terbatas pada :

  • E. coli dari sapi potong
  • BSE (bovine spongiform encephalitis) dari sapi potong
  • Scrapie dari domba dan kambing
  • Trichinosis dari daging babi
  • Salmonella dari unggas

Banyak penyakit menular ini juga dapat bermanifestasi di tempat pengolahan makanan karena banyak faktor seperti sanitasi, kebersihan pribadi, dan pengolahan daging dari rumah potong hewan yang dapat meningkatkan penularan/penyebaran bakteri, virus, jamur dan ragi.

Layanan Kesehatan Hewan dalam FAO menangani empat masalah terkait kesehatan hewan:penyakit lintas batas, penyakit vektor, kesehatan masyarakat veteriner (termasuk keamanan pangan) dan layanan veteriner.

Yang terakhir harus bergabung dan mendorong partisipasi yang lebih aktif untuk membantu memerangi penyakit sehingga membatasi pengurangan produksi daging, menjaga kesehatan ternak kita dan pada akhirnya mengakhiri perpindahan penyakit dari ternak ke manusia.

Ditulis oleh:Yinka Adeniyi


Peternakan
Pertanian Modern
Pertanian Modern