Chicory memiliki daftar nama yang lebih panjang dari batangnya:blue daisy, blue dandelion, blue sailors, blue weed, bunk, coffeeweed, common chicory, cornflower, hendibeh, horseweed, pelaut compang-camping, succory, kancing bujangan liar, endive liar, dan witloof . Sebagian besar dari kita memilikinya di padang rumput dan ladang kita, dan banyak dari kita mungkin menganggapnya sebagai rumput liar. Namun, berikut sedikit informasi yang dapat membantu Anda berpikir secara berbeda – dan bahkan mungkin menambahkannya ke daftar hijauan berharga Anda.
Ribuan tahun yang lalu, sawi putih dimakan di Mesir. Tanaman itu berasal dari Mediterania dan mulai berkeliling dunia sebagai salad hijau. Daun segar masih dijual sebagai radicchio di Italia dan Prancis menghasilkan warna hijau yang mereka sebut whitloof chicory, Belgian endive, atau French endive dengan memaksa akar sawi putih bertunas saat kekurangan cahaya. Di luar penggunaannya sebagai salad hijau, akar sawi putih biasanya dipanggang dan digunakan sebagai pengganti atau aditif kopi. Mereka juga bisa dimakan mentah atau direbus, atau dikeringkan dan digiling, dan digunakan sebagai bumbu.
Chicory datang ke Amerika Utara pada tahun 1700-an dan merupakan tanaman budidaya selama sekitar 200 tahun. Sekitar tahun 1950, ia kehilangan statusnya sebagai tanaman yang sengaja ditanam ketika menjadi lebih ekonomis untuk mengimpor sawi putih. Saat sedang dibudidayakan, ia lolos dari ladangnya dan menyebar ke seluruh Kanada selatan dan Amerika Serikat. Chicory sekarang tumbuh di sepanjang jalan dan jalan raya, dan juga dapat ditemukan di padang rumput, ladang, dan halaman rumput. Tumbuh di semua jenis tanah, tetapi lebih menyukai tanah yang kaya kapur. Karena tidak mentolerir kultivasi, penyebarannya agak terkendali. Ini menyebar melalui biji, dengan setiap tanaman menghasilkan sekitar 3000 biji.
Ini adalah tanaman hijauan berkualitas tinggi yang mengandung tanin yang berharga untuk mengatasi parasit pada ruminansia kecil, dan sebagai tanaman, ia bekerja dengan baik dalam sistem penggembalaan bergilir. Daunnya memiliki kadar protein antara 20-30%, dan memiliki tingkat kecernaan sekitar 90%. Bunga, meskipun indah, dan batangnya memiliki kualitas hijauan yang lebih rendah.
Mengingat semua ini, Anda mungkin ingin mempertimbangkan sawi putih sebagai tanaman hijauan alternatif, bukan gulma.
Oh ya – perlu mengajari ternak Anda untuk memakan ini? Begini caranya!