Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Saran Cuaca Cerdas Untuk Pertanian Berkelanjutan

Perubahan iklim adalah fenomena global yang sering dikacaukan dengan perubahan cuaca yang lebih sementara. Ini telah menyebabkan perubahan jangka panjang yang signifikan dalam suhu, curah hujan, pola angin, dan parameter lain yang mempengaruhi kondisi iklim lokal, dan telah membuat rekor baru secara global. Perubahan ini berdampak luas pada sektor pertanian, karena merupakan salah satu sektor yang paling sensitif terhadap iklim dengan produktivitasnya bergantung sepenuhnya pada kondisi cuaca yang berlaku. Perubahan iklim juga berdampak buruk pada pasokan pangan dunia.

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Pertanian?

Pemanasan global adalah salah satu aspek penting dari perubahan iklim, yang menunjukkan kenaikan global suhu permukaan rata-rata sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia. Pemanasan global tidak hanya menyebabkan kenaikan permukaan air laut, yang berdampak langsung pada pertanian di daerah pesisir rendah. Hal ini juga menyebabkan lonjakan pola cuaca yang tidak menentu termasuk gelombang panas yang nyata, curah hujan yang berlebihan dan tidak normal, kekeringan, banjir, dan badai petir. Hal ini pada gilirannya telah meningkatkan risiko lain seperti erosi tanah, kelangkaan air, hilangnya vegetasi, degradasi pantai, perubahan salinitas tanah, dan pencairan lapisan es, yang memengaruhi hasil panen dengan berbagai cara.

Perubahan intens dalam kondisi iklim lokal juga telah meningkatkan insiden serangan hama dan penyakit sekaligus mengurangi kemampuan tanaman untuk melawannya. Bibit baru patogen, hama, dan gulma juga semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan penghasil benih berada di bawah banyak tekanan untuk mengembangkan varian benih yang tahan terhadap hama, penyakit, dan iklim yang berkembang. Selain itu, pemanasan global juga berdampak pada tingkat karbon dioksida atmosfer dan nutrisi tanah, yang selanjutnya melemahkan kualitas dan hasil panen.

Mempertimbangkan berbagai alasan yang mengakibatkan hasil panen yang buruk dan biaya produksi yang tinggi, banyak pasar gagal atau hanya berhasil memenuhi kebutuhan kalori dari populasi yang terus meningkat. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan mempengaruhi ketersediaan dan harga produk pangan di berbagai belahan dunia, dan memberikan tekanan pada ketahanan pangan global.

Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan iklim dapat dibalik sepenuhnya jika tindakan drastis diambil segera. Namun demikian, ini adalah proses yang lambat dan berlarut-larut yang membutuhkan kerja sama tanpa syarat dari setiap negara. Sementara itu, ahli agronomi dan peneliti mengusulkan berbagai pendekatan untuk memerangi perubahan iklim dengan mengadopsi praktik tahan iklim untuk pertanian yang berkelanjutan dan produktif.

Memerangi Ekstremitas Cuaca Melalui Praktik Ketahanan Iklim

Meskipun tidak mungkin untuk mencegah kondisi cuaca yang tidak menentu, namun efeknya dapat dikelola dengan mempersiapkan terlebih dahulu. Kemajuan dalam teknologi modern dan aplikasi inovatifnya di berbagai sektor telah membawa revolusi dalam cara pertanian dipraktikkan saat ini di banyak bagian dunia, dan negara-negara berkembang sekarang mengadopsi solusi berbasis teknologi untuk membuat pertanian berkelanjutan selama masa-masa sulit.

SmartFarm Cropin memanfaatkan data prakiraan cuaca untuk memperingatkan agribisnis tentang kondisi cuaca yang akan datang yang kemungkinan besar akan merusak tanaman tegakan dan memengaruhi hasil panen. Pelaksanaan nasihat tersebut telah terbukti efektif dalam Proyek Mata Pencaharian Berkelanjutan dan Adaptasi Perubahan Iklim (SLACC), sebuah inisiatif dari Kementerian Pembangunan Pedesaan (MoRD), yang didukung oleh Bank Dunia. Program percontohan dilaksanakan di 200 desa yang tersebar di empat distrik Madhya Pradesh dan Bihar, bekerja sama dengan National Rural Livelihoods Project (NRLP) dan didukung oleh State Rural Livelihood Missions (SRLM).

Sebagai mitra teknologi dalam inisiatif untuk membangun ketahanan iklim di India, Cropin menyediakan platform cerdas untuk memantau dan menangkap data tingkat pertanian dan memberikan saran adaptif waktu nyata untuk pertanian cerdas iklim di wilayah yang rentan terhadap cuaca ekstrem.

Platform konsultasi pertama Cropin sejauh ini telah mengubah kehidupan lebih dari 4.000 petani di 200 desa yang ditargetkan dan telah mendigitalkan lebih dari 12.000 plot pertanian di 22 varietas tanaman dalam 2 tahun terakhir. Platform Cropin telah memberikan pendekatan holistik bagi petani untuk mendiversifikasi peluang pendapatan mereka dari pertanian, peternakan, dan lainnya.

  • 35% rumah tangga sasaran mengadopsi mata pencaharian dengan ketahanan iklim yang ditingkatkan
  • 100% dari rumah tangga sasaran menunjukkan kesadaran yang lebih kuat dan proses/tindakan pengurangan risiko perubahan iklim
  • 3760 petani dari total 4000 petani mendemonstrasikan praktik pertanian tahan iklim
  • 100% lembaga komunitas memiliki akses ke dukungan teknis dan/atau keuangan untuk rencana adaptasi iklim

Demikian juga, organisasi juga dapat melakukan pra-konfigurasi peringatan dalam aplikasi untuk memperingatkan sebelumnya tentang tekanan yang peka terhadap cuaca. Mengelola penyebab stres ini secara proaktif membantu petani menghindari peristiwa bencana dan kerugian ekonomi yang diakibatkannya.

Cropin lebih lanjut memungkinkan tim manajemen untuk mengonfigurasi rencana kegiatan untuk pertanian cerdas iklim dan paket praktik yang direkomendasikan ahli untuk lebih dari 380 tanaman dan 3660 varietas tanaman. Dengan menggunakan aplikasi seluler, petugas penyuluh lapangan memastikan bahwa praktik tahan iklim ini diadopsi oleh petani pada interval waktu yang tepat, dan dipatuhi persis seperti yang direkomendasikan. Dengan demikian, agribisnis dapat mencapai hasil yang optimal dengan menggunakan sumber daya secara bijaksana.


Teknologi Pertanian
Pertanian Modern
Pertanian Modern