Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Solusi Holistik (Mungkin) untuk Masalah Kelapa Sawit di Indonesia

Deforestasi untuk perkebunan kelapa sawit dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar bagi ekosistem tropis di seluruh dunia.

Minyak sawit sangat populer, sangat menguntungkan, dan ditemukan di lusinan produk yang mungkin ada di rumah Anda saat ini. Tapi itu juga merupakan pendorong besar deforestasi, kehilangan habitat, pelanggaran ketenagakerjaan, dan produksi gas rumah kaca, terutama di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia.

Bagi petani kelapa sawit, kelapa sawit merupakan cara untuk mencari nafkah di industri yang secara historis membuat profitabilitas menjadi pencapaian yang sangat sulit. Cerita baru dari Julia Simon di NPR, meskipun, menyarankan alternatif:agroforestri—penggunaan pohon untuk mendorong ekosistem yang berkembang di pertanian.

Lingkungan yang menjadi tuan rumah bagi banyak perkebunan kelapa sawit dunia adalah hutan hujan lebat. Meskipun subur, hutan hujan tidak memiliki tanah yang sangat baik untuk tanaman baris, jadi untuk mencari nafkah dari pertanian, petani harus melihat ke pohon—oleh karena itu, minyak kelapa sawit. Tetapi ada pohon lain yang dapat tumbuh di sana dengan cara yang jauh lebih berkelanjutan.

Kisah NPR menyoroti berbagai jenis agroforestri tertentu yang mengandalkan damar, resin yang diproduksi oleh sekelompok pohon asli Asia Tenggara. Damar adalah gom dengan warna mulai dari putih kecokelatan hingga kecoklatan, dan cukup populer di pernis, cat, dan bahan kaca. Ini adalah produk di bawah radar, tapi berguna, dengan pasar yang konsisten.

Di Indonesia, beberapa petani menggunakan damar sebagai bagian mendasar dari agroforestri. Hutan Indonesia memiliki beberapa tingkat vertikal, dan para petani ini mencoba mereproduksi sistem itu, kecuali dengan tanaman yang bisa mereka panen. Jadi tingkat kanopi, sampai di atas, terdiri dari pohon penghasil damar. Tingkat yang lebih rendah mungkin termasuk pohon atau semak yang lebih kecil, seperti kopi, alpukat, atau duriannya.

Sistem ini mendorong tanaman lokal untuk tetap tinggal, dan bahkan menempatkan tanaman non-lokal, seperti alpukat (asli Meksiko), dalam posisi di mana mereka dapat mengisi peran khas dalam ekosistem. Itu memungkinkan hewan dan tumbuhan lain untuk terus hidup di hutan ini—semuanya tanpa menghilangkan mata pencaharian petani.

Minyak sawit terlalu menguntungkan, dan pasar yang terlalu besar, untuk meyakinkan sejumlah besar orang untuk menjauh darinya—kecuali jika ada alternatif yang juga dapat memberikan stabilitas, pendapatan yang sebanding. Damar mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mencapai tingkat itu, tetapi proyek-proyek agroforestri ini dapat memberikan jalan ke depan.


Penanaman
Pertanian Modern
Pertanian Modern