Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Seni Seluncur Banteng

Setiap tahun, ribuan orang berduyun-duyun ke pulau kecil Madura di Indonesia, lepas pantai jawa, untuk menyaksikan balapan banteng tahunan yang disebut Karapan Sapi, diperkenalkan pada abad ke-13 oleh Raja Katandur. Ini bukan balapan banteng biasa.

Dua sapi jantan diikat bersama oleh kuk dekoratif yang dibuat oleh seniman lokal. Kuk terhubung ke peralatan kayu yang terlihat seperti tangga kecil yang tergantung di belakangnya. Di sinilah joki bertengger, bertelanjang kaki. Para joki kemudian meraih ekor banteng, menyeimbangkan di tempat bertengger kayu.

Begitu banteng mulai berlari, sang joki meluncur melintasi jalur berumput hanya dengan papan kayu dan ekor banteng untuk menopangnya. Prestasi itu dimaksudkan untuk memamerkan kekuatan banteng, yang kemudian dilelang kepada pembeli.

Ini bukan satu-satunya acara yang berpusat pada sapi yang dikenal di Madura, mereka juga mengadakan kontes kecantikan tahunan untuk sapi.

Karapan Sapi dimulai sebagai cara untuk memamerkan banteng kuat terbaik untuk membajak ladang dan sejak itu berkembang menjadi tradisi yang mengambil suasana festival lengkap dengan makanan dan hiburan.

Sebelum perlombaan berlangsung, Sepasang sapi diarak mengelilingi lintasan balap dengan diiringi musik tradisional Madura yang disebut Saronen.

Dibesarkan secara khusus sejak lahir untuk balapan, hewan sering diberi makan makanan khusus yang diawetkan dan rempah-rempah, selain telur dan madu. Banteng tumbuh menjadi berotot dan kuat. Anggota komunitas agama akan sering membaca mantra untuk sapi sebelum pertandingan untuk meningkatkan peluang mereka untuk menang.

Perlombaan adalah perayaan kekuatan banteng, tetapi juga menandai berakhirnya panen tembakau dan padi. Dia, pada dasarnya, pesta untuk semua orang yang telah bekerja keras di ladang dan, semoga, melihat kerja keras mereka terbayar.


Penanaman
Pertanian Modern
Pertanian Modern