Selamat Datang di Pertanian Modern !
home

Tinda

Tinda

Tanah &Iklim:

Tanah lempung berpasir yang kaya bahan organik dengan drainase yang baik dan pH berkisar antara 6,5-7,5 paling cocok untuk budidaya Tinda. Tanaman ini membutuhkan suhu hangat sedang. Tinda lebih menyukai tanah yang ringan atau berpasir yang akarnya mudah menembus. Tinda terutama dibudidayakan di dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian sekitar 1000 m. Suka hangat, kondisi cerah 25–30°C pada siang hari dan 18°C ​​atau lebih pada malam hari, dan berkinerja kurang baik di daerah yang lebih dingin dan lembab. Di India ditanam di musim kemarau (Februari hingga akhir April) atau di musim hujan (pertengahan Juni hingga akhir Juli).

Persiapan Lahan:

Membajak ladang hingga halus dan membentuk saluran panjang dengan jarak 1,5 m.

Penanaman:

Benih ditaburkan langsung di punggung bukit atau di tanah datar setelah tanah disiapkan baik secara manual atau mekanis dengan membajak, gerigi atau gerigi. Tinda terutama ditanam sebagai tanaman tunggal. Tiga atau empat benih ditaburkan per rumpun pada kedalaman 2-3 cm, berjarak sekitar 90 cm × 150 cm. Bibit ditipiskan menjadi satu atau dua per rumpun pada 3-4 minggu setelah disemai ketika mereka memiliki 2-4 daun sejati. Ini menyisakan populasi tanaman sekitar 10, 000 tanaman per ha.

Musim Tanam:

Musim yang paling cocok untuk menabur Benih Tinda adalah Januari-Februari.

Tingkat Benih:

Rata-rata, 500-700g benih diperlukan per acre (5-7g persen).

Perawatan benih:

Perlakukan benih Tinda dengan Trichoderma viride 4g atau Pseudomonas fluroscens 10 g atau Carbendazim 2g/kg benih sebelum disemai.

Penaburan:

Taburkan benih di satu sisi saluran. pada bibit setelah 15 hari untuk mempertahankan dua/lubang pada jarak 0,9 m.

Jarak:

Jarak 36 hingga 48 inci dapat dipertahankan di antara setiap benih.

Setelah budidaya:

Penyiangan dilakukan sebanyak tiga kali untuk mengendalikan populasi gulma. Satu atau dua penyiangan diperlukan sebelum batang menutupi tanah yang dicapai dalam 6-8 minggu setelah tanam. Dari tahap ini, gerakan dalam tanaman harus dikurangi seminimal mungkin untuk menghindari kerusakan tanaman.

Irigasi:

Dalam kasus kekeringan berkepanjangan, irigasi diperlukan sebelum membajak. Penyiraman 2-3 kali seminggu dianjurkan selama musim kemarau.

Tinda – Pupuk kandang &pupuk

Terapkan FYM 10 t/ha, N 20 kg/ha sebagai basal dan N 20 kg/ha 30 hari setelah tanam. Aplikasikan Azospirillum dan Phosphobacteria @ 2 kg/ha dan Pseudomonas @ 2,5 kg/ha bersama FYM 50 kg dan bungkil mimba @ 100 kg sebelum pembajakan terakhir.

Hama serangga:

Ada beberapa penyakit virus yang dapat menyebabkan pengguguran buah yang parah, defoliasi dan distorsi buah. Virus ini biasanya ditularkan oleh kutu daun, thrips dan lalat putih (Bemisia tabaci).

Kontrol:

Infeksi virus dapat dikurangi dengan penyemprotan insektisida yang tepat dan penanaman awal sebelum hujan lebat. Hama yang paling berbahaya adalah lalat buah melon (Dacus spp.) dan kumbang daun (Epilachna chrysomelina), yang dapat dikendalikan dengan insektisida.

Penyakit:

Penyakit bulai (Pseudoperonospora cubensis)

Embun tepung (Erysiphe cichoracearum dan Sphaerotheca fuliginea),

Kontrol:

Yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida karbamat.
Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides):

Kontrol:

Penyakit ini dapat dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan mingguan dengan fungisida seperti benomyl selama 3-4 minggu.

Penyakit busuk buah:

Gejala yang muncul sangat banyak, coklat pucat sampai coklat tua, lesi busuk lunak melingkar yang sangat dalam pada jaringan buah yang berdaging.

Tinda – Panen dan Hasil

Memanen:

Tinda dipanen pada tahap hijau hampir matang ketika buah memiliki diameter 10-12 cm dan biji masih lunak. Pemanenan dapat berlangsung sekitar dua minggu dari set buah, tergantung pada kondisi kelembaban dan suhu yang berlaku.

Menghasilkan:

Di India, hasil rata-rata 10 t/ha (40 kg/sen) dilaporkan.


Teknologi Pertanian
Pertanian Modern
Pertanian Modern