Konsumen saat ini sadar akan produk makanan. Mereka mencari kepastian saat memilih makanan. Transparansi ujung-ke-ujung yang tepercaya dari rantai pasokan makanan akan membantu mengautentikasi asal item makanan dan seluruh proses pertanian-ke-garpu.
Pengenalan industri makanan dengan IoT di bidang pertanian memungkinkan petani, pemasok, pengolah, pengecer, dan konsumen untuk membuat keputusan yang tepat. Selain itu, IoT membantu industri makanan dengan keterlacakan rantai pasokan, keamanan pangan, dan akuntabilitas. Selain itu, jaringan IoT secara signifikan mengurangi pemborosan, pengeluaran, dan risiko yang terkait dengan proses tersebut.
Mari kita cari tahu apa saja manfaat yang ditawarkan IoT bagi industri makanan.
Mengapa Internet of Things adalah Masa Depan Keamanan Pangan dan Keterlacakan Rantai Pasokan?
IoT memainkan peran revolusioner dalam manajemen keamanan pangan, pelacakan dan keterlacakan, serta logistik. Berikut enam alasannya.
1. Meningkatkan Keamanan Pangan
Penerapan IoT di industri ini telah secara signifikan menurunkan risiko yang terkait dengan wabah penyakit bawaan makanan. Sensor memantau setiap tahap produksi dan pengiriman. Selain itu, teknologi pemeriksaan suhu real-time membantu industri untuk mengelola setiap langkah prosedur keamanan pangan dengan cermat untuk memberikan manajemen rantai dingin yang efektif.
Selain itu, fitur pelacakan dan keterlacakan IoT akan membantu menemukan asal mula kontaminasi sejak dini untuk menghindari wabah lebih lanjut.
2. Memprediksi dengan Akurat
IoT memfasilitasi produsen makanan dengan prediksi akurat tentang masalah di masa depan. Misalnya, sensor IoT memperingatkan tentang cuaca, yang dapat membantu mengidentifikasi kondisi yang menguntungkan bagi patogen penyebab penyakit dan memperkirakan potensi serangan hama. Ini secara signifikan membantu produsen untuk merencanakan tindakan dan menurunkan risiko kerusakan.
Juga, SmartFarm Cropin telah menyederhanakan pemantauan kesehatan tanah dengan mengintegrasikan sensor dan IoT lainnya di bidang pertanian untuk menganalisis data waktu nyata. Oleh karena itu, petani dapat mengadopsi teknik yang diperlukan tepat waktu untuk meningkatkan kesehatan tanah.
3. Mengurangi Pemborosan
Menurut sebuah laporan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, 17% dari makanan yang dihasilkan terbuang setiap tahun di seluruh dunia. Selain kerugian moneter, ini mempengaruhi lingkungan karena peningkatan karbon dioksida di atmosfer.
Internet of Things memantau kondisi produk makanan dan mengirimkan data secara real-time ke individu yang berwenang. Dengan cara ini, individu yang ditugaskan dapat melacak tanggal kedaluwarsa produk dan segera membuangnya. Dengan menggunakan IoT, produsen dapat memicu peringatan pemantauan pendinginan saat suhu penyimpanan berfluktuasi sehingga mengurangi pemborosan makanan.
Selain itu, IoT dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan biaya inventaris dengan informasi waktu nyata.
Para pembudidaya menggunakan SmartFarm Cropin dan SmartRisk untuk menemukan bagian plot pertanian yang berkinerja rendah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kehilangan panen yang berlebihan. Selanjutnya, perusahaan input pertanian dapat menggunakan AcreSquare untuk terlibat dengan pemilik pertanian secara langsung. Platform ini akan memungkinkan mereka untuk memasarkan benih yang baru dan lebih baik, bahan kimia pertanian, dan input lain yang menjamin produktivitas yang lebih tinggi dan pemborosan yang lebih rendah.
4. Menjaga Transparansi Rantai Pasokan
IoT juga membantu produsen makanan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Implementasi pelacakan dan keterlacakan IoT di seluruh rantai pasokan menjaga transparansi bagi konsumen. Teknologi IoT memudahkan produsen dan konsumen untuk melacak makanan, meskipun aturan internasional dan domestik dapat memperkuat kerumitan rantai pasokan.
Selain itu, transparansi memiliki beberapa manfaat tambahan, seperti manajemen inventaris yang efektif, efektivitas biaya, dan banyak lagi. Produsen dapat mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan inkompetensi dalam rantai pasokan yang sesuai.
5. Meningkatkan Logistik
Teknologi IoT secara efektif memfasilitasi keterlacakan rantai pasokan. Ini membantu melacak proses dari penyimpanan hingga pengiriman ke titik penjualan. Pemancar Radio Frequency Identification (RFID) dan GPS melayani tujuan secara efisien. Selain itu, teknologi pelacakan RFID yang canggih memungkinkan visibilitas yang lebih baik dari rantai pasokan makanan. Ini mengumpulkan informasi yang relevan untuk melacak lokasi item makanan dengan GPS, yang membantu pemangku kepentingan mengevaluasi kinerja mereka secara global.
6. Melaporkan Kepatuhan Secara Otomatis
Selain jaminan kualitas, IoT memberikan laporan yang akurat dan tepat waktu kepada regulator masing-masing. Ini membantu mengurangi jam kerja dan kemungkinan kesalahan pada tugas administratif rahasia. Sensor pintar dan perangkat yang terhubung menyederhanakan proses pemantauan. Selain itu, daftar periksa HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang telah dikonfigurasi sebelumnya membantu menjaga data berkelanjutan mengenai produksi, manufaktur, transportasi, dan penyimpanan makanan.
PENGAJARAN KUNCI
Dari keterlacakan pertanian-ke-garpu, aplikasi IoT di bidang pertanian tidak terbatas. Ini membantu dalam keterlacakan rantai pasokan dan secara signifikan mengurangi pemborosan. Selain itu, penerapan solusi IoT membawa beberapa transformasi signifikan dalam keamanan pangan. Ini membantu produsen makanan untuk mempertahankan standar kualitas tertinggi mereka setiap saat tanpa gagal.