Kerabat liar dari beberapa tanaman pertanian terpenting di dunia seperti jagung, kacang-kacangan dan kentang penting untuk ketahanan pangan di masa depan. Tetapi banyak dari mereka menghadapi kepunahan, sebuah studi baru menemukan.
Sebagian besar makanan pokok yang kita makan hari ini berasal dari tanaman peliharaan. Tanaman kerabat liar—didefinisikan sebagai spesies tanaman yang tumbuh di alam liar yang berkerabat dekat dengan tanaman peliharaan—merupakan sumber daya vital bagi pemulia tanaman yang bertujuan mengembangkan varietas baru agar lebih tahan terhadap panas, kekeringan dan hama. Mereka telah digunakan untuk membiakkan varietas baru kacang tahan kekeringan, varietas unggul jagung dan kentang tahan hawar. Kerabat tanaman liar hanya akan menjadi lebih penting saat perubahan iklim berlangsung, memaksa hasil panen turun karena suhu rata-rata naik.
Dalam upaya untuk mengukur penurunan mereka, peneliti mempelajari sembilan jenis kerabat liar tanaman yang berasal dari wilayah Mesoamerika, terdiri dari Meksiko, Guatemala, El Salvador dan Honduras. Secara keseluruhan, mereka menganalisis 224 tanaman yang berkerabat dekat dengan jagung, kacang polong, kentang, labu, cabai, vanila, alpukat, tomat sekam dan kapas. Hasil mereka, dipublikasikan di jurnal Tanaman, Rakyat, Planet , menemukan bahwa 35 persen dari kerabat tanaman liar itu terancam punah menurut Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Kerabat liar dari tanaman seperti pisang, apel, plum dan jahe juga muncul di daftar itu.
Kedelapan varietas vanili liar yang diteliti terdaftar sebagai terancam punah atau sangat terancam punah. Peneliti juga menemukan bahwa 92 persen kapas dan 60 persen spesies alpukat juga terancam. serta hampir sepertiga spesies kacang-kacangan. Sekitar seperempat spesies kentang liar juga menghadapi kepunahan. Banyak yang mati karena pertanian berlebihan dan penggunaan pestisida, studi menemukan.
Awal minggu ini, para peneliti mempresentasikan temuan mereka di Kongres Konservasi Dunia IUCN, diadakan setiap empat tahun sekali dengan tujuan melestarikan lingkungan dan memanfaatkan solusi untuk tantangan global. Barbara Goettsch, penulis utama artikel penelitian, mengatakan bahwa kerabat tanaman liar adalah kunci untuk membiakkan tanaman yang lebih tangguh yang akan mampu beradaptasi dengan cuaca ekstrem dan ancaman lainnya. Dia menambahkan bahwa kerabat liar tanaman perlu lebih terwakili di bank gen. Sebaliknya, masa depan tanaman ini tetap tidak pasti.